Hampir setiap manusia di dunia ini mendambakan hidup
untuk melihat bagian lain dari dunia ini. Masing-masing dari mereka memiliki
alasannya sendiri. Keinginan untuk melihat keindahan alam dinegeri lain,
keinginan untuk mengetahui atau mempelajari budaya bangsa lain termasuk
bagaimana mereka berinteraksi atau menjalani kehidupan sosial, keinginan untuk
melihat peradaban atau perkembangan kota bangsa lain, bangunan-bangunan yang
menjadi identitas bangsa lain, termasuk peninggalan-peninggalan bersejarah yang
menjadi situs bersejarah UNESCO. Semua itu hanya beberapa alasan yang mendasari
seseorang ingin travelling.
Saya pribadi tidak pernah terbayang untuk terlahir sebagai
seorang traveler. Saya pun tidak berani mengukuhkan diri sebagai seorang
traveler. Melihat rekam jejak saya, hobi traveling ini baru dimulai sekitar 2,5
tahun yang lalu dimana ketika itu datang sebuah kesempatan untuk menghadiri
sebuah konvensi di Bangkok, Thailand. Awalnya saya ragu apakah akan mengambil
kesempatan itu atau tidak karena kesibukan kantor dan permasalahannya, namun
karena tak kuasa menahan kesempatan untuk sekalian memanjakan diri dalam
liburan, sampelah saya di negeri seribu pagoda. Petualangan saya disana tak
sendiri, karena hadir seorang sahabat yang ternyata memiliki jiwa traveler sejati.
Dari beliau saya mendapat “How to” semacam tip and trik saat travelling termasuk
bagaimana itinerary dibuat, bagaimana cara mencapai ke suatu tempat, mencari
hotel murah, tempat-tempat yang terbaik yang harus dikunjungi, dan hal lainnya
sehingga perjalanan menjadi menyenangkan. Sebuah kesempatan yang telah
menggugah hati dan jiwa saya untuk
tergerak menyisihkan sebagian penghasilan untuk travelling.
Tahun demi tahun bergulir, tak terasa beberapa negara di Asia
Tenggara sudah saya pijaki, wah kali ini semakin memberanikan diri saya
mengakui sebagai seorang traveler pengumpul stampel imgigrasi. Saya sudah
menemukan passion traveling saya, saya sudah menemukan alasan saya sendiri. Saya
senang melihat bagaimana kehidupan sosial bangsa lain, saya suka bagaimana cara
penduduk lokal menyapa turis, saya senang berjalan melewati pertokoan, saya
senang melihat keindahan kota negeri lain dengan ciri khas bangunan
masing-masing, saya senang kota yang bersih, jalan setapak yang rapih, saya
senang menggunakan MRT yang tidak saya temukan di negeri sendiri, saya senang
berada ditengah orang yang memiliki ras yang berbeda, saya senang perbedaan.
Yang namanya passion tidak akan pernah cukup sampai disini,
yang namanya kesenangan tidak akan pernah ada cukupnya, sudah bisa berpijak di
beberapa Negara asia tenggara, tentunya ada keinginan dan alasan yang lebih
untuk menengok dan mengunjungi Negara atau benua lain dunia ini. Benua eropa dengan 4 musimnya. Namun pundi-pundi uang harus dikumpulkan
terlebih dahulu karena traveling ke sana tidak lah murah.
Kali ini Mr Potato memberikan jalan dan kesempatan yang
sangat besar untuk mewujudkan mimpi saya untuk sampai ke negeri sana,Inggris. Siapa
yang tidak tergoda untuk mengunjunginya.
Aksen
Hampir semua orang tau bahwa orang inggris memiliki aksen
yang unik dan khas dalam bahasanya. Penekanan-penekanan pada akhiran memberikan
ciri khas yang unik yang mudah kita temukan dalam film-film ataupun serial televisi.
Berbicara langsung dengan penduduk asli yang memiliki aksen ini merupakan
pengalaman tersendiri bagi saya.
Bangunan Klasik
khas eropa
Siapa sih yang gak tertarik selfie berlatar belakang
bangunan klasik khas eropa disana ? Siapa sih yang gak tertarik selfie berlatar
bangunan yang menjadi ciri khas kota London ? Sebut saja satu persatu karena
jari jemari tidak akan cukup menghitung
bangunan-bangunan unik yang menjadi landmark kota ini.
Istana Buckingham salah satunya. Bangunan yang menjadi
kediaman resmi Ratu Ingris merupakan salah satu destinasi yang perlu untuk
dikunjungi, karena merupakan tempat resmi untuk menggelar acara-acara resmi
kenegaraan. Saya selalu tertarik bagaimana protokoler kenegaraan menyambut
tamu, saya ingin melihat bagaimana upacara pergantian penjaga diistana tersebut
dilakukan. Setiap prajurit berpakaian resmi, memegang senjatanya dengan gagah,
langkah yang tegap, tanpa senyum, memberikan pengalaman yang sangat berkesan.
Kalau saya berfoto berlatar big ben atau London eye yang
sangat tinggi, lalu saya jadikan sebagai profile pic, ehem alangkah bangganya
jika ada yang menyapa dan berkata wah ini di London ya ?
Mata saya berbinar, jantung saya berdegup lebih kencang,
entah meskipun dalam bayangan saja, meskipun masih dalam tulisan, saya seperti
sudah merasakan angin sore bertiup disamping sungai thames yang membelah kota.
Retro Driving
Pernah gak sih punya mimpi berkendara di negeri orang ?
Kesampingkan dulu deh masalah perizinan ataupun license. Meskipun kota London memiliki
sarana transportasi masal yang sangat bagus, sebut saja underground, tapi boleh
lah sekali-sekali bermimpi menaiki mobil classic mini cooper tahun 1970
dijalanan ibukota ? Dilatari bangunan-bangunan klasik khas eropa, sungguh
sangat klasik.
Tea time
Setelah menghabiskan waktu seharian, bolehlah sore-sore
kita memanjakan diri untuk mengikuti budaya yang sudah lama dilakukan disana.
Minum teh dengan camilan biskuit saat sore. Dari review yang saya baca, Orange Pekoe
menawarkan cara menikmati minum teh yang spesial beratapkan awan dan
bersinarkan matahari sore.
Stonehenge
Pernahkah kalian bertanya dimanakah lokasi gambar berikut
ini ? dan apakah namanya ?
Ya kalau kalian salah satu pengguna Sistem Operasi
Windows XP, setidaknya kalian pernah melihat foto tersebut menjadi salah satu wallpaper
bawaan.
Situs ini bernama Stonehenge, sebuah situs jaman
prasejara, neolitikum dan merupakan salah satu situs warisan dunia (UNESCO). Wah asyik juga ya berfoto dengan latar ini…
Semoga perjalanan kesana akan memberikan pengalaman tersendiri yang tak akan terlupakan. Oh London, Ingris, aku akan mengunjungimu segera.
No comments:
Post a Comment