Friday, May 30, 2014

Berpijak di Negeri Britania, Inggris

Hampir setiap manusia di dunia ini mendambakan hidup untuk melihat bagian lain dari dunia ini. Masing-masing dari mereka memiliki alasannya sendiri. Keinginan untuk melihat keindahan alam dinegeri lain, keinginan untuk mengetahui atau mempelajari budaya bangsa lain termasuk bagaimana mereka berinteraksi atau menjalani kehidupan sosial, keinginan untuk melihat peradaban atau perkembangan kota bangsa lain, bangunan-bangunan yang menjadi identitas bangsa lain, termasuk peninggalan-peninggalan bersejarah yang menjadi situs bersejarah UNESCO. Semua itu hanya beberapa alasan yang mendasari seseorang ingin travelling.
  
Saya pribadi tidak pernah terbayang untuk terlahir sebagai seorang traveler. Saya pun tidak berani mengukuhkan diri sebagai seorang traveler. Melihat rekam jejak saya, hobi traveling ini baru dimulai sekitar 2,5 tahun yang lalu dimana ketika itu datang sebuah kesempatan untuk menghadiri sebuah konvensi di Bangkok, Thailand. Awalnya saya ragu apakah akan mengambil kesempatan itu atau tidak karena kesibukan kantor dan permasalahannya, namun karena tak kuasa menahan kesempatan untuk sekalian memanjakan diri dalam liburan, sampelah saya di negeri seribu pagoda. Petualangan saya disana tak sendiri, karena hadir seorang sahabat yang ternyata memiliki jiwa traveler sejati. Dari beliau saya mendapat “How to” semacam tip and trik saat travelling termasuk bagaimana itinerary dibuat, bagaimana cara mencapai ke suatu tempat, mencari hotel murah, tempat-tempat yang terbaik yang harus dikunjungi, dan hal lainnya sehingga perjalanan menjadi menyenangkan. Sebuah kesempatan yang telah menggugah hati  dan jiwa saya untuk tergerak menyisihkan sebagian penghasilan untuk travelling.

Tahun demi tahun bergulir, tak terasa beberapa negara di Asia Tenggara sudah saya pijaki, wah kali ini semakin memberanikan diri saya mengakui sebagai seorang traveler pengumpul stampel imgigrasi. Saya sudah menemukan passion traveling saya, saya sudah menemukan alasan saya sendiri. Saya senang melihat bagaimana kehidupan sosial bangsa lain, saya suka bagaimana cara penduduk lokal menyapa turis, saya senang berjalan melewati pertokoan, saya senang melihat keindahan kota negeri lain dengan ciri khas bangunan masing-masing, saya senang kota yang bersih, jalan setapak yang rapih, saya senang menggunakan MRT yang tidak saya temukan di negeri sendiri, saya senang berada ditengah orang yang memiliki ras yang berbeda, saya senang perbedaan.

Yang namanya passion tidak akan pernah cukup sampai disini, yang namanya kesenangan tidak akan pernah ada cukupnya, sudah bisa berpijak di beberapa Negara asia tenggara, tentunya ada keinginan dan alasan yang lebih untuk menengok dan mengunjungi Negara atau benua lain dunia ini.  Benua eropa dengan 4 musimnya.  Namun pundi-pundi uang harus dikumpulkan terlebih dahulu karena traveling ke sana tidak lah murah.
Kali ini Mr Potato memberikan jalan dan kesempatan yang sangat besar untuk mewujudkan mimpi saya untuk sampai ke negeri sana,Inggris. Siapa yang tidak tergoda untuk mengunjunginya.

Aksen
Hampir semua orang tau bahwa orang inggris memiliki aksen yang unik dan khas dalam bahasanya. Penekanan-penekanan pada akhiran memberikan ciri khas yang unik yang mudah kita temukan dalam film-film ataupun serial televisi. Berbicara langsung dengan penduduk asli yang memiliki aksen ini merupakan pengalaman tersendiri bagi saya.  

Bangunan Klasik khas eropa
Siapa sih yang gak tertarik selfie berlatar belakang bangunan klasik khas eropa disana ? Siapa sih yang gak tertarik selfie berlatar bangunan yang menjadi ciri khas kota London ? Sebut saja satu persatu karena jari  jemari tidak akan cukup menghitung bangunan-bangunan unik yang menjadi landmark kota ini.



Istana Buckingham salah satunya. Bangunan yang menjadi kediaman resmi Ratu Ingris merupakan salah satu destinasi yang perlu untuk dikunjungi, karena merupakan tempat resmi untuk menggelar acara-acara resmi kenegaraan. Saya selalu tertarik bagaimana protokoler kenegaraan menyambut tamu, saya ingin melihat bagaimana upacara pergantian penjaga diistana tersebut dilakukan. Setiap prajurit berpakaian resmi, memegang senjatanya dengan gagah, langkah yang tegap, tanpa senyum, memberikan pengalaman yang sangat berkesan.

Kalau saya berfoto berlatar big ben atau London eye yang sangat tinggi, lalu saya jadikan sebagai profile pic, ehem alangkah bangganya jika ada yang menyapa dan berkata wah ini di London ya ?

Mata saya berbinar, jantung saya berdegup lebih kencang, entah meskipun dalam bayangan saja, meskipun masih dalam tulisan, saya seperti sudah merasakan angin sore bertiup disamping sungai thames yang membelah kota.  

Retro Driving
Pernah gak sih punya mimpi berkendara di negeri orang ? Kesampingkan dulu deh masalah perizinan ataupun license. Meskipun kota London memiliki sarana transportasi masal yang sangat bagus, sebut saja underground, tapi boleh lah sekali-sekali bermimpi menaiki mobil classic mini cooper tahun 1970 dijalanan ibukota ? Dilatari bangunan-bangunan klasik khas eropa, sungguh sangat klasik.



Tea time
Setelah menghabiskan waktu seharian, bolehlah sore-sore kita memanjakan diri untuk mengikuti budaya yang sudah lama dilakukan disana. Minum teh dengan camilan biskuit saat sore.  Dari review yang saya baca, Orange Pekoe menawarkan cara menikmati minum teh yang spesial beratapkan awan dan bersinarkan matahari sore.

Stonehenge
Pernahkah kalian bertanya dimanakah lokasi gambar berikut ini ? dan apakah namanya ?



Ya kalau kalian salah satu pengguna Sistem Operasi Windows XP, setidaknya kalian pernah melihat foto tersebut menjadi salah satu wallpaper bawaan.

Situs ini bernama Stonehenge, sebuah situs jaman prasejara, neolitikum dan merupakan salah satu situs warisan dunia (UNESCO).  Wah asyik juga ya berfoto dengan latar ini…

Semoga perjalanan kesana akan memberikan pengalaman tersendiri yang tak akan terlupakan. Oh London, Ingris, aku akan mengunjungimu segera.