Monday, January 16, 2012

Kacamata seorang sahabat

Pernah ada yang ngomong ke gua bahwa sahabat itu harus dipilih, artinya kita harus bisa memilih kepada siapa kita cerita, dengan siapa kita jalan, dengan siapa kita akan jauh lebih dekat. Kalau dipikir ada benernya juga sih. Gak mungkin kan kita tiba tiba cerita ke orang yg gk asik alias tukang bocorin rahasia atau alias gk bisa dipercaya.  Hehehe, lucu juga.

Somehow jadi teringat soal tulisan seorang sahabat wanita kala smp dulu yang masih tersimpan rapih hingga kini. "...friend is someone to strengthen you up when you're down..." selalu teringat tulisan itu dan menyadari bahwa disebelah gua selalu aja ada orang orang yg menyemangati gua dikala bimbang atau terpuruk, ya mereka sahabat sahabat gw yg hingga kini cukup peduli soal siapa pendamping hidup gw kelak.



Hidup emang lucu, terkadang gak disangka kalau takdir membawa sesuatu kepada kita, entah kenapa bisa seperti itu, rahasia tuhan. Datangnya pun tak diduga lewat sebuah peristiwa yang setidaknya menyeretku kedalam bahkan lebih dalam dari apa yang tidak pernah terbayang sebelumnya.

Dari sini lah pelajaran hidup itu lambat laun semakin bertambah. Tuhan memciptakan berbagai media, berbagai masalah untuk melihat seberapa jauh kita mampu menyikapinya. Tuhan pun ingin melihat apakah kita berhasil mengambil makna dari semua ini sehingga mampu memperkaya nilai nilai diri.

Kalau dipikir serangkaian peristiwa itu terkadang memiliki nilai yang berkesinambungan. Tapi terkadang benang merahnya tak tampak oleh kita sendiri. Justru disaat sharing lah nilai itu mulai terlihat, makna dibaliknya mulai terungkap, citra diri mulai dipertanyakan. Disaat inilah masukan demi masukan timbul, konstruktif meski suka menyakitkan.

Belakangan mendapatkan pengalaman berharga buah diskusi yang santai, sambil fun namun ada yg mengena. Seninya adalah bagaimana melihat dirimu dari kacamata yang berbeda.

Kenapa dibilang seni, justru disini letak keindahannya, indah kalau kita bisa menerima masukan positif dan menerapkannya dalam diri sendiri, indah karena tidak mudah buat kita menerima begitu saja, indah karena kita bisa kembali merenungkannya dan mengambil keputusan setelahnya.

Momen yang indah bisa sharing, momen dimana gak bisa dibeli dengan uang.

No comments:

Post a Comment