Bendungan Zaman Penjajahan Belanda |
29 Juli 2011, akhirnya aku melajukan mobil ku ke tanah Purwerejo, tempat dimana kedua orang tuaku dilahirkan. Kegiatan yang cukup rutin kami lakukan terutama menjelang bulan Ramadhan, nyekar ke makam leluhur demi mendoakan dan membersihkan makamnya.
Meski hanya dua malam disana, tapi cukup me-restart kondisi pikiran, hati dan perasaan, entah kenapa begitu bahagia disana.
Menuju ke Makam |
Bagaikan petualang, karena kami harus melewati jalan penuh debu sisa letusan gunung merapi kala itu, dengan pohon-pohon bambu yang tampak berisik tertepa tiupan angin, lumayan membuat suasana sore itu sedikit seram.
Tabur Bunga |
Mungkin kebahagian akan dirasakan pula oleh mereka yang pergi mendahului kita, hanya doa yang mampu kita berikan untuk menyertai mereka dialam sana.
Kami pun kembali ke Jakarta, minggu dini hari dengan perasaan yang agak sedih, kenapa secepat itu harus kembali. Hum rutinitas menunggu di Jakarta.
Mom dad and the family |
No comments:
Post a Comment